17 April 2008

Di balik "Sebelum Cahaya" Letto

Letto merupakan sebuah grup band yang tergolong baru di dunia permusikan Indonesia . Band ini bermarkas di daerah Kadipiro Jogjakarta. Pentolan bandini adalah Noe, anak dari Emha Ainun Najib.

Syair Sebelum Cahaya :

Ku teringat hati yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi yang kautempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta

Reff :
Ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkan engkau kepada angin yang
berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta

Kekuatan hati yang berpegang janji
Genggamlah tanganKu cinta
Ku tak akan pergi meninggalkanmu
sendiri
Temani hatimu cinta

(Back to reff)

Siapa yang tak kenal lagu ini? Hampir semua lapisan masyarakat ngerti betul lagu ini, apalagi saat ini menjadi soundtrack lagu dari salah satu sinetron di televisi swasta.Maka tak heran jika anak kecil, remaja aktivis dakwah atau bukan mengenalnya bahkan mungkin hafal diluar kepala.

Seperti salah satu adik binaan saya. Suatu ketika dia membuka isi lagu di hp saya, salah satunya terdapat lagu sebelum cahaya milik letto. Lagu tersebut didengarnya terus menerus diulang-ulang hingga temen-temen yang lainnya datang. sengaja saya mendengarkan dia bernyanyi dan praktis mendengarkan pula apa yang dia nyanyikan. "Sebelum cahaya"??

Penasaran juga kan ...apa sih maksud lagu itu??? Sampai akhirnya saya bertanya pada dia, "dik, asyik banget nyanyinya...hmmm...da banyak kenangan nii...dengan lagu itu?? Dia menjawab, "jelas mbak..banyak kenangan..". Mbak pingin tahu?? Saya mengangguk.. dan dia mulai menceritakan apa yang dimaksud kenangan tersebut

Kata pertama yang keluar adalah, "itu kan ngingetin kita sama sholat lail
mbak?"

Heran dan takjub sebetulnya hati saya, kok bisa ya??

Dia meneruskannya ....
Bait pertama lagu ini menunjukkan kalau Alloh selalu mengawasi kita Alloh melihat kita yang sedang tidur tiba-tiba terbangun...kita pergi untuk ambil air wudhu maka mengapa disana dituliskan kemana kau pergi...

kemudian kita menegakkan sholat malam, dalam kesunyian, sendiri ketika semua orang tengah terlelap ketika dingin sangat menusuk di tulang,
ketika mata masih terkantuk-kantuk. Siapa yang sanggup untuk menjalankannya??

Butuh kekuatan hati untuk melaksanakan raka'at demi raka'at, lantunan ayat2 suci yang kita baca dan dzikir dengan penuh ketawadhuan. Inilah makna yang dia temukan dalam baris perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri,kuatkan hatimu cinta.

Bait kedua, Alloh ingin menentramkan hati kita, Alloh mengingatkan bahwa kita tidak sendiri dalam menjalankan sholat Lail, lihatlah ada embun pagi yang selalu menemani kita hingga fajar muncul dari ufuk timurdan rasakanlah sepoi-sepoi angin di sepertiga malam, yang dengan sangatlembut meniup mukena kita. Sungguh kita tidak sendiri saat sholat Lail ditegakkan. Dan mereka inilah yang dapat kita jadikan saksi di akhirat
kelak.

Bait ketiga menerangkan siapa yang punya tekad kuat tersebut? untuk menegakkan sholat malam setiap hari, setiap malam. Dia adalah orang-orang yang selalu berpegang teguh pada janjinya terhadap Alloh. Janjinya bahwa dia kan selalu menjadikan Alloh sebagai Illah dalam hidupnya

Subahanallah... ternyata... .


Sumber : EMAIL KAWAn..... SIlakan di sharing kepada saudara2 muslim
lainnya

09 April 2008

Dan Tarif Operator Termurah Saat Ini Adalah ...

(sumber : www.forumponsel.com/forum)




Shooting Pertama Film "Sang Murabbi"


Dengan berbagai kendala dan hambatan akhirnya pembuatan film Sang Murobbi (mencari spirit yang hilang) dimulai. Sebuah lokasi shooting yang sejuk dan asri di Jl. Rukun Rt 005/02 Kelurahan Setu menambah keseriusan para kru yang dikomandani oleh sutradara -Zul Ardhia-, hadir pada pengambilan gambar pertama adalah Ust. H. Ahmad Syaikhu (Wakil Ketua DPRD Kota Bekasi), Ust. H. Muhith Muhammad Ishaq, Lc,(Guru ngaji masjid Al-qalam, Islamic Center IQRO'), Ust. Muhammad Ridwan (Penasehat Majelis Budaya Rakyat), Muhammad Yulius (Penulis Sekenario), Bang Awi (Adik kandung Alm. Ust. Rahmat Abdullah), dan beberapa murid ngaji beliau.


Awal pengambilan gambar, nampak para pemain grogi karena mereka sadar betul ini tidak mudah, terutama Ust. Irwan Rinaldi yang memerankan Ust. Rahmat Abdullah yang beberapa kali diulang adegannya. Karena sutradara dan konsultannya menginginkan gerakan tubuh Ust. Rahmat Abdullah dapat tervisualkan dengan baik.
Namun demikian alhamdulillah rintangan pertama yang bernama gerogi itu akhirnya dapat diatasi dengan baik.


Rintangan berikut adalah asesoris; dimana pakaian, kacamata dan make up menjadi kendala. kacamata yang digunakan jauh dari mirip seperti yang digunakan Ust. Rahmat Abdullah, rambutpun demikian. Dengan berbagai usaha akhirnya tim mampu mengumpulkan asesoris yang diinginkan bahkan tim mendapatkan yang asli seperti peci laken warna coklat, kacamata dan baju koko.

Rintangan berikut adalah jilbab yang digunakan Astri Ivo (Mba Aci) belum standar seperti yang biasa dipakai oleh ummi Fida, akhirnya dengan usaha dan bantuan seoarang akhwat di daerah Setu, jilbab tersebut dapat diperoleh.

Demikian rintangan-rintangan kru, sutradara, pemain yang dihadapi pada hari pertama shooting. Terima kasih ucap Bang Zul pada para pemain dan kru pada saat mengakhiri pengambilan gambar pada hari pertama dan Ust. Syarif Hidayat pun menutup dengan do'a. /rr

(sumber : www.iqro.or.id)

Film "Sang Murabbi"


Dengan ramah dan hangat khas gaya beliau menyambut tamunya mempersilhkan duduk diteras rumah yang sederhana, tempat biasa Ustadz Rahmat Abdullah menerima tamunya. Rombongan yang dipimpin langsung oleh sutradara film yang akrab dipanggil oleh rekan-rekannya "Bang Zul" ini menjelaskan maksud kedatangan kru dan pemain film "Sang murobbi" adalah untuk menjalin silaturrahim dan mendapatkan keberkahan atas pelaksanaan pembuatan film Sang Murobbi.


Insya Allah launching dan shooting perdana akan dilaksanakan pada hari Senin, 24 Maret 2008 pukul 08.00 di Jalan Setu Jakarta Timur, akan dibuka secara resmi oleh H. Mahfudz Abdurrohman, Bendahara Umum DPP PKS yang sekaligus Dewan Pembina Yayasan Islamic Center IQRO'. Yang membidani lahirnya gagasan pembuatan film ini adalah majelis budaya rakyat yang dipimpin oleh Ust. Ridwan yang memang memiliki sepesialisasi dalam dunia seni.
Film yang dibintangi Astri Ivo yang berperan sebagai istri alm. Ustadz Rahmat Abdullah, Irwan Rinaldi yang berperan sebagai Ust. Rahmat Abdullah muda, Jerio (anak dari Atik cancer) berperan sebagai bang Awi (adik alm. Ust. Rahmat Abdullah), Neno Warisman dan David Chalik sebagai bintang tamu, akan mengisahkan perjalanan Da'wah alm. Ust. Rahmat Abdullah dari beliau bujangan hingga wafatnya. Irwan Rinaldi menyatakan ini adalah tantangan yang berat buat saya ketika harus memerankan Ust. Rahmat Abdullah, sosok yang begitu religius, santun, dan bersemangat dalam berda'wah. Untuk itu saya betul-betul mempelajari karakter beliau dari cara memegang mikropon, cara memegang kacamata, hingga cara beliau jalan, dengan cara mencari dokumentasi dalam bentuk foto maupun rekaman video. Alhamdulillah sedikit banyak saya sudah dapatkan dari rekan-rekan di Islamic Center IQRO'.
Mudah-mudahan film yang prosesnya menggantung cukup lama ini karena masalah dana, karena memang biaya yang dibutuhkan cukup besar hampir setengah milyar hingga shooting perdana baru terkumpul setengah dari yang dianggarkan, bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan kita semua. Karena kita memang rindu akan sosok manusia seperti Ust. Rahmat Abdullah -bukan bermaksud kultus individu- apalagi di zaman yang serba materialistis seperti sekarang ini, beliau adalah orang selalu memberikan kesejukkan hati dalam tutur dan tindakan nyatanya. waallahu 'alam. /rr

(sumber : www.iqra.co.id)